Posted by : ade rizal tosi
Kamis, 27 Maret 2014
Kondisi Udara di Riau
Membahayakan
NEFOSNEWS,
Jakarta - Kebakaran hutan dan lahan di wilayah Riau kembali meluas. Akibatnya
asap mulai pekat dan kondisi udara di beberapa wilayah di Riau kini kembali
pada tingkat yang membahayakan.
Dari data Satgas Tanggap Darurat Asap Riau di
Pekanbaru, indeks pencemaran udara yang terpantau pada Rabu (26/03/2014) di
daerah Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, mencapai angka 500 Psi (pollutant standar
indeks). Dengan indeks di atas angka 300, dapat dikatakan polusi udara pada
level "Berbahaya" (hazardous).
Selain itu ada beberapa wilayah lain yang kualitas udaranya mulai tidak sehat. Berdasarkan pantauan dua alat indeks pencemaran udara milik perusahaan PT Chevron Pacific Indonesia di Duri, Kabupaten Bengkalis menunjukkan angka 105 dan 156. Indeks pencemaran di daerah Libo juga mencapai 169, dan di Minas Kabupaten Siak mencapai 101.
"Riau memang kembali berasap," ujar Agus Wibowo, Kepala Divisi Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Sementara dari hasil pantauan satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA)-18 pada Selasa (25/03/2014) pukul 18.00 WIB terdapat 41 titik panas (hotspot). Jumlah ini meningkat dari pantauan sehari sebelumnya yang hanya memantau 5 titik panas.
Selain itu ada beberapa wilayah lain yang kualitas udaranya mulai tidak sehat. Berdasarkan pantauan dua alat indeks pencemaran udara milik perusahaan PT Chevron Pacific Indonesia di Duri, Kabupaten Bengkalis menunjukkan angka 105 dan 156. Indeks pencemaran di daerah Libo juga mencapai 169, dan di Minas Kabupaten Siak mencapai 101.
"Riau memang kembali berasap," ujar Agus Wibowo, Kepala Divisi Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Sementara dari hasil pantauan satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA)-18 pada Selasa (25/03/2014) pukul 18.00 WIB terdapat 41 titik panas (hotspot). Jumlah ini meningkat dari pantauan sehari sebelumnya yang hanya memantau 5 titik panas.
Sebanyak 41 hotspot tersebut tersebar di
Kabupaten Rokan Hilir 12 titik, Bengkalis 11 titik, Dumai 7 titik, Siak 5
titik, Pelalawan 3 titik dan Kepulauan Meranti 3 titik. Sedangkan, pantauan
dari Satgas Pasukan Darat menunjukan ada 28 titik kebakaran besar di lapangan.
Slamet Riyadi, analis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, menjelaskan kabut asap tipis ini muncul kembali karena Riau kembali dilanda cuaca kering. Cuaca ini terjadi akibat adanya siklon tripis. Hujan diperkirakan akan turun pada 28 Maret mendatang. (ima rusdiana)
Slamet Riyadi, analis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, menjelaskan kabut asap tipis ini muncul kembali karena Riau kembali dilanda cuaca kering. Cuaca ini terjadi akibat adanya siklon tripis. Hujan diperkirakan akan turun pada 28 Maret mendatang. (ima rusdiana)
Opini : dari musibah yang melanda
wilayah Riau ini menyebabkan banyak daerah
yang terkena dampaknya sebanyak 41 spot dari 5 titik panas di Riau yang
memiliki potensi udara yang berbahaya oleh sebab itu masyarakat harus siaga
terhadap abut asap yang tebal ini karena telah mencapai tingkat 500 Psi dengan
indeks diatas angka 300 populasi udara tersebut di katakan hazardous oleh karna
itu dari pihak Riau dan masyarakat harus tetap memakai masker dan berhati hati
saat keluar rumah untuk melakukan aktifitasnya karna kondisi yang berbahaya ini
atau agar dihimbau agar masyarakat tidak keluar rumah untuk melakukan aktifitas
yang tidak terlalu di perlukan selama kondisi masih berbahaya.