Archive for April 2014

Pertambahan Penduduk dan Lingkungan Pemukiman

Senin, 28 April 2014
Posted by ade rizal tosi
TUGAS KELOMPOK
PENGETAHUAN LINGKUNGAN
PERTAMBAHAN PENDUDUK DAN LINGKUNGAN PEMUKIMAN DI JAKARTA



Disusun Oleh :

Nama/NPM     : Ade Rizal Tosi          /30411133
                          Muhammad Indra S  /34411873
                          Rendy Wahyu Adia  /35411969
Dosen              : Dian Putri Kemala



JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2014
Pertumbuhan penduduk yang terjadi di indonesia yang terus bertambah tiap tahunnya tanpa adanya penanganaan dari pemerintah telah menyebabkan beberapa dampak yang menghawatirkan karena minimnya lingkungan hidup yang dapat ada hasil yang terjadi akibat dari hal tersebut muculnya pemukiman pemukiman liar yang ada dimana mana seperti pada gambar berikut ini.

            Dampak lingkungan tempat tinggal liar seperti ini hanya akan menyebabkan rusaknya lingkungan hidup di sekitarnya yang menyebakan tumbuhnya wabah penyakit.
Dengan kepadatan penduduk DKI Jakarta tertinggi dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia,dimanatahun 2012 kepadatan penduduk di provinsi DKI Jakarta adalah sebesar 14.996 jiwa per Km2 apabila dibandingkan tahun 2011 yaitu 14.739 jiwa per Km2maka terjadi peningkatan rata-rata sebesar 257jiwa per Km2,maka air merupakan salah satu kebutuhan yang cukup vital dalam kehidupan setiap makhluk hidup termasuk manusia/penduduk. Pertumbuhan penduduk yang pesat dan meningkatnya aktivitas serta derajat kehidupan di DKI Jakarta harus diikuti oleh pemenuhan kebutuhan terhadap air bersih.Kegunaan air bersih bagi manusia dan sebagian besar penduduk terutama untuk kepentingan rumah tangga, industri, pertanian dan lainnya. Sungai Ciliwung dan Sungai Cisadane adalah sungai yang mengalir di DKI Jakarta, bersama 11 sungai lainnya.Sebagian dari 13 sungai tersebut diolah oleh PDAM untuk dialirkan ke rumah tangga, perusahaan dan tempat-tempat umum lainnya.Sumber air dan badan-badan air di DKI Jakarta dinilai telah tercemar untuk kebutuhan air bersih dan kontinuitasnya juga kurang terjamin. Pada musim kemarau debit air yang mengalir terlalu kecil bahkan cenderung kotor. Sedangkan pada musim hujan, air melimpah sering tidak tertampung dan mengakibatkan pipa saluran air bersih pecah dan bocor, sehingga menimbulkan banjir.
Sumber: http://bplhd.jakarta.go.id/slhd2012/Docs/Lap_SLHD/Lap_3B.htm
            Dampak lingkungan yang terjadi dalam hal ini tidak jauh karena faktor ekonomi yang sangat memprihatinkan karena banyaknya pengangguran yang ada di indonesia serta mahalnya harga sebuah tempat bagi mereka yang tidak mampu serta dari pola pikir kebanyakan orang yang tidak tinggal di pinggiran sungai ini tidak pernah memikiran biaya serta kebutuhan mereka sebagai manusia dengan hidup dengan berpedoman KB (keluarga berencana) yang hanya memiliki 2 anak, mereka hanya memikirkan tentang kehidupan mereka sendiri tanpa melihat dampak yang akan terus berkelanjutan apabila kebanyakan penduduk terus seperti ini.

            Berdasarkan tabel ini pertumbuhan penduduk dari tiap tahun terus bertambah dan hanya memliki penurunan sedikit dari hasil yang terus seperti ini hanya akan menimbulkan dampak lingkungan dan pemukiman yang semakin tidak terkontrol, seharusnya dari pemerintahan sesegera melakukan penertiban lingkungan dengan cara yang sangat efektif dan hal ini sudah dilakukan di banyak negara seperti cina yang mealokasikan sebuah tempat tinggal sebuah rumah susun (Rusun) karena metode ini merupakan metode yang paling efektif untuk menyusun sebuah tata letak sebuah pemukiman yang lebih baik dibandingkan tempat tinggal yang tidak karuan yang berada di pinggiran sungai yang sangat berbahaya apabila rumah-rumah tersebut rubuh karena faktor cuaca angin atau sebuah gempa yang sedang melanda.


Welcome to My Blog
Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Arsip Blog

- Copyright © aderizaltosi -Eureka 7 Ao- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -